Categories
Learn

Apa Itu Network Address Translation? Inilah Semua Hal yang Harus Diketahui Tentang NAT

Apa Itu Network Address Translation (NAT) – Hingga saat ini, sistem pengalamatan pada komputer dalam sebuah jaringan masih mengandalkan IPv4. Yang secara matematis, jumlah dari IPv4 inilah berkisar 4,2 Miliyar IP address. Meski terlihat banyak, nyatanya ini masih diragukan untuk memenuhi kebutuhan dunia, karena total terdapat lebih dari 7 miliyar jiwa. Jelas hal ini akan sangat kurang pasokan IP Address bila kita asumsikan semua orang ingin bisa terhubung ke internet.

Demi mengatasi keterbatasan IP address inilah orang mulai mencari bagaimana caranya agar setiap orang bisa terhubung  dengan jumlah IP address yang disebutkan tadi. Kemudian munculah sebuah metode pengalamatan pada jaringan yang disebut dengan Network Address Translation. Dengan hadirnya metode NAT ini, semua orang sangat mungkin terhubung ke internet.

Apa Itu Network Address Translation?

Simpelnya, NAT (Network Address Translation) ini adalah sebuah metode yang digunakan untuk menghemat pemakaian IP address, yang dimaksud disini adalah IPv4. NAT ini menerjemahkan beberapa IP address yang ada di jaringan Local menjadi satu alamat IP Public. Jadi, setiap komputer yang berada dalam sebuah jaringan (dengan alamat IP yang unik) diwakilkan oleh satu IP Public, sehingga. Sistemnya kurang lebih seperti share satu koneksi ke banyak komputer.

Apa Itu Network Address Translation?Catatan: inilah salah alasanya mengapa IPv4 ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu privat dan publik. Tujuannya adalah untuk membantu penghematan IP address itu sendiri.

Mengapa harus diwakilkan oleh satu IP?

Setiap komputer yang ingin bisa terhubung dan berkomunikasi dengan internet, syarat utamanya haruslah memiliki IP address. Tidak perduli entah itu komputer biasa, server, smartphone, xbox, dan perangkat lainnya, jika tidak memiliki IP address maka tidak akan dapat terhubung ke internet.

Namun terlihat mustahil, mengingat jumlah IP Address sangat terbatas jika harus memenuhi kebutuhan setiap perangkat, karena akan ada banyak perangkat yang terhubung ke internet. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut, digunakanlah metode NAT,

Yang mana pada penerapannya NAT harus ada perangkat yang menjadi perantara antara jaringan public dengan jaringan local. Perangkat yang biasa menanggung beban ini adalah Router.

Jadi, ketika router memiliki satu IP Public otomatis perangkat ini sudah terhubung ke internet. Dan melalui perangkat inilah koneksi tersebut dibagikan ke jaringan local dengan memanfaatkan range ip private. Sehingga tidak memerlukan banyak IP address untuk puluhan bahkan ratusan perangkat agar bisa terkoneksi.

Jenis-jenis NAT ada 3 (tiga), yaitu:

1. Static NAT

Static NAT ini tugasnya menerjemahkan 1 IP address menjadi 1 IP Address lain. Static NAT hanya bisa mewakili 1 IP address dengan 1 IP address. Biasanya digunakan untuk menerjemahkan 1 IP private menjadi 1 IP Public. Dengan demikian komputer/perangkat yang berada di jaringan local dengan IP private bisa terkoneksi dengan internet tanpa harus mengganti IP Addressnya.

Contohnya jika kamu memiliki sebuah webserver dan ingin diekspos agar bisa diakses melalui internet tanpa merubah IP address dari server web tersebut, maka menggunakan Static NAT ini sangat tepat.

2. Dinamyc NAT

Dynamic NAT akan menerjemahkan secara dinamis IP private menjadi IP public. Pada NAT jenis ini haruslah tersedia beberapa atau sekumpulan IP Public. Jadi, ketika ada sebuah host dari jaringan local ingin mengirim atau menerima paket, router akan memilih salah satu IP yang tersedia dan tidak sedang digunakan, kemudian meneruskannya sesuai paket. Tapi kelemahan dari Dinamyc NAT ini adalah harus tersedianya beberapa IP public.

3. Overloading atau PAT (Port Address Translation)

Jenis Overloading ini adalah metode yang sangat umum diterapkan pada sebuah jaringan, dimana satu IP public dapat mewakili banyak IP private. Kelebihannya sudah jelas, yaitu bisa menerjemahkan banyak IP address pada jaringan local menjadi 1 IP Public.

Metode yang dilakukannya adalah dengan memberikan masing-masing host dalam jaringan internal sebuah port yang sesuai. Misal, pada jaringan internal kamu terdapat 3 komputer, dan IP public 213.33.112.12. Masing-masing komputer pada jaringan internal ini berkomunikasi dengan internet melalui 213.33.112.12:3001, 213.33.112.12:3002, dan 213.33.112.12:3003. Metode ini lebih dikenal dengan istilah Port Address Translation (PAT).

Bagaimana Dengan IPv6?

Pada dasarnya NAT difungsikan untuk menghemat penggunaan IPv4 yang memang jumlah sangat terbatas untuk kebutuhan di dunia ini. Kalau kita lihat, jumlah IPv6 sangatlah banyak, totalnya terdiri dari 2^128 IP address. Bila dicari jumlah pemangkatannya, sebuah kalkulator pun tidak bisa memuat angka sebanyak itu. Jumlahnya sudah sangat jauh melebihi IPv4 bahkan penduduk di bumi sekalipun.

Jadi, apakah IPv6 ini masih harus menggunakan NAT, mengingat jumlahnya yang sangat banyak tersebut sehingga tidak perlu lagi dilakukan penghematan?

Coba kita lihat manfaat lain dari NAT. Secara tidak langsung, NAT ini juga dapat berfungsi sebagai firewall untuk sistem yang bekerja di belakan router (jarinan internal). Setiap aktivitas atau layanan yang berada dalam jaringan tersebut tidak dapat diakses dari luar jaringan (publik). Dengan demikian NAT bisa difungsikan sebagai firewall.

[Baca: Hal-Hal yang Membedakan IPv4 dan IPv6]

Kelebihan Menggunakan NAT

  • Bisa membuat IP Address yang belum terdaftar menjadi terftar tanpa memerlukan konfigurasi sehingga bisa mengakses internet.
  • Banyaknya host yang menggunakan IP Private dimungkinkan untuk bisa dengan mudah terkoneksi ke internet.
  • Ketika terjadi perubahan alamat IP yang menuntut perubahan pada system IP address secara keseluruhan dari sebuah segment IP address maka dengan NAT proses perubahan itu tidak perlu dilakukan secara keseluruhan.

Kekurangan Menggunakan NAT

  • Proses penerjemahan IP address bisa membutuhkan waktu atau delay jika menggunakan NAT.
  • Proses penelusuran sumber lalu lintar (trace) bisa saja terhambat atau sulit jika menggunakan NAT. Alasanya simpel, karena paket yang terdeteksi di publik adalah IP address yang sudah diterjemahkan (IP Public), padahal paket tersebut datangnya dari host-host yang berada dalam jaringan internal dengan menggunakan IP private.
  • Beberapa aplikasi tertentu ada yang tidak berfungsi bila dileatkan pada jaringan yang menerapkan NAT.

Itulah penjelasan dasar mengenai NAT yang perannya sangat penting menjaga koneksi antar komputer di seluruh dunia. Mungkin tanpa NAT, persediaan IPv4 tidak lama lagi akan habis. Semoga bermanfa

Categories
Editorial

Proses yang Terjadi Pada Saat Pengiriman Data Berdasarkan 7 OSI Layer

Proses yang Terjadi Pada Saat Pengiriman Data Berdasarkan 7 OSI Layer – Proses pengiriman sebuah data dari satu perangkat ke perangkat lainnya tidak akan pernah bisa terlihat, diamati, semua berjalan cepat dan tidak terlihat oleh penggunanya. Sebuah data yang dikirim dari suatu perangkat akan mengalami serangkaian proses sebelum mencapai tujuannya atau pernagkat penerima, baik itu personal komputer / PC, server, router, tablet, ataupun sejenisnya.

Dalam jaringan komputer sendiri yang berperan dalam proses pengiriman data adalah 7 OSI Layer. Semua pengiriman dilakukan secara bertahap, mulai dari Layer Aplication (Layer 7) sampai pada layer paling bawah yaitu Layer Physical. Setelah proses pengiriman selesai, barulah data tersebut terkirim melalui media transmisi seperti kabel. Ketika data tersebut sampai pada penerima, akan ada lagi proses penerimaan pada sisi penerima, mulai dari Layer Physical sampai ke Layer Aplication OSI Layer.

Pada tiap-tiap leyer atau lapisan, data yang dikirim akan dibungkus oleh protocol atau aturan aturan. Proses ini dikenal dengan istilah Encapsulation (pada sisi pengirim) dan Decapsulation (pada sisi penerima).

Proses yang Terjadi Pada Saat Pengiriman Data Berdasarkan OSI Layer

Berikut penjelasan lengkap tentang proses Encapsulation dan Decapsulation

A. Proses Encapsulation 

1. Proses Encapsulation ini hanya terjadi pada perangkat atau komputer pengirim.

2. Tiap-tiap layer atau lapisan dari OSI Layer akan berkomunikasi dengan layer yang sama pada komputer penerima

3. Proses dimulai dari layer aplikasi

Informasi yang inputkan oleh user dikonversi menjadi data yang akan ditransmisikan melalui network atau jaringan. Secara teknis pengguna komputer berkomunikasi melalui Application Processes Interfaces atau API, API bertugas menghubungkan aplikasi yang digunakan dengan  sistem operasi yang berjalan pada komputer.

Application layer bertugas untuk menentukan ketersediaan dari komponen yang diperlukan untuk melakukan komunikasi, mulai dari kesiapan koneksi sampai aturan-aturan terkait.

Sebagai catatan, bahwa aplikasi browser seperti IE bukanlah bagian dari layer aplikasi tetapi aplikasi browser  menggunakan application layer sebagai interface untuk terkoneksi dengan server tujuannya. Dengan kata lain ketika User melakukan browsing dengan menggunakan aplikasi  IE maka interface yang dipakai oleh IE untuk bisa terkoneksi dan berkomunikasi dengan server tujuan adalah layer atau lapidan aplikasi.

4. Data diformat pada layer presentasi

Pada layer aplikasi, informasi dari user sudah dikonversi menjadi data. Kemudian pada Presentation Layer, data tersebut akan diformat menjadi bentuk yang umum agar bisa dipakai. Presentation layer menjadikan data yang dikirim nanti bisa dibaca dan diproses pada aplication layer yang ada pada komputer tujuan atau penerima.

Dengan kata lain layer presentasi ini bertindak sebagai penerjemah antara layer aplikasi pada komputer pengirim dengan layer aplikasi pada komputer penerima.

5. Pengelompokan pada Session Layer

Setelah data diformat sedemikian rupa, maka tahap berikutnya adalah dimulainya proses transfer data. Sebelum proses transfer dilakukan,  session layer menandai masing-masing sesi atau proses transfer agar tidak membingungkan satu sama lain.

Session layer bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan komunikasi antara sumber dan tujuan dengan mengatur dialog antara keduanya. Session layer mengatur bagaimana caranya agar antara proses data yang satu dengan yang lainnya tidak tercampur. Ada tiga cara yang dipakai oleh session layer untuk menjaga tiap-tiap sesi, yaitu simplex, half duplex dan full duplex. Intinya, pada session layer data dari satu aplikasi seperti dikelompokan agar tidak tercampur dengan data dari aplikasi lainnya.

6. Pemecahan data pada Transport Layer
Setelah data diformat dan dikelompokan sehingga tidak akan tercampur dengan data aplikasi lainnya, Transport layer akan memecah data tersebut menjadi bagian-bagian yang disebut segment. Tiap segment tersebut nantinya akan diberi semacam nomor urut, sehingga nanti bisa

Pada tahap ini, data diatur sedemikian rupa agar tidak sampai hilang tengah dijalan , dengan menggunakan semacan aturan atau protocol, sehingga data yang hilang bisa dikirimkan kembali. Pada layer ini ada dua protocol yang bekerja dalam mengatur bagaimana segment-segment tersebut diproses, kedua protocol tersebut adalah Transmission Control Protocol atau TCP dan User Datagram Protocol atau UDP.

7. Pada Layer Network, Segment diubah menjadi Packet

Tiap-tiap Segmen yang dibentuk pada transport layer tadi diubah lagi menjadi packet. Packet ini berisikan segment serta alamat penerima dan pengirim. Alamat yang digunakan tersebut sifatnya logis yang dikenal dengan Internet Protocol address atau IP address. Biasanya alamat IP address ini digunakan jika kita ingin mengirimkan data ke komputer yang berbeda jaringan atau tidak berada dalam jaringan LAN yang sama.

Metode yang dilakukan adalah routing, yang mana proses routing ini terjadi pada perangkat yang namanya router dengan menggunakan berbagai macam aturan yang dikenal dengan routing protocol.

8. Packet diubah menjadi Frame pada Data Link Layer

Setelah packet jadi, kemudian packet diubah lagi menjadi frame yang berisikan packet dan alamat fisik atau mac address pengirim dan penerima. Data Link Layer adalah yang bertanggung jawab atas tugas ini. Mac address yang terdapat pada frame ini hanya digunakan untuk komunikasi antara perangkat komputer yang berada pada jaringan LAN yang sama. Switch dan bridge merupakan alat yang bekerja untuk tugas ini biasanya adalah switch dan bridge

9. Pengiriman melalui media transmisi kabel atau sinyal wireless

Agar bisa terkirim melalui media seperti kabel ataupun sinyal wireless, data yang berberntuk frame tadi diubah lagi menjadibit atau byte. Bit atau byte dikirim melalui media fisik berupa kode atau sinyal electric berupa dua buah keadaan yaitu 0 dan 1.0 Menandakan kondisi tidak ada aliran atau sinyal listrik sedangkan satu menandakan adanya aliran atau sinyal listrik. Proses perubahan data yang berbentuk frame  menjadi bit masih terjadi pada layer 2 dari OSI layer sedangkan tugas layer 1 adalah untuk mengirim dan menerima bit. Proses kirim dan terima bit biasanya terjadi pada NIC atau network interface card dari perangkat komputer dan perangkat jaringan.

Setelah proses pengiriman data pada komputer pengirim selesai, data tersebut masih belum bisa dimanfaatkan. Karena pada komputer penerima juga masih ada proses penerimaan. Inilah proses yang terjadi pada komputer penerima.

B. Decapsulation

1. Decapsulation terjadi hanya pada sisi komputer tujuan yang menerima data tersebut. 

2. Kebalikan dari proses Encapsulation, proses Decapsulation dimulai dari layer 1 dari OSI layer sampai ke layer terakhir, layer aplikasi yang merupakan interface dari aplikasi yang digunakan oleh si USER.

3. Proses pada Physical Layer komputer penerima

Melalui NIC, komputer penerima menerima sebuah data dalam bentuk bit atau byte. Network card yang termasuk bagian dari layer 1 kemudian memprosesnya.

4. Bit dan byte lalu diubah menjadi frame pada layer kedua

Berlanjut ke layer 2 Osi Layer. Kemudian data dalam bentuk bit atau byte tersebut diubah menjadi frame, karena bekerja pada layer data link. Frame tersebut segera dicek apakah alamat fisik atau mac address tujuan yang tertera di dalam frame tersebut sudah sesuai dengan alamat mac address dari komputer tersebut.

Jika alamat tujuan pada frame tidak sesuai dengan mac address dari si penerima maka si penerima bisa membuang frame tersebut tanpa harus meneruskan ke proses berikutnya. Dan sebaliknya, jika Mac address sesuai atau memang ditujukan kepada si penerima maka proses selanjutnya adalah melepas bagian-bagian dari frame dan tinggal menyisakan packet. 

5. Pada Network Layer

Alamat yang tertera pada packet tersebut akan dicek oleh sistem yang mengurusi Layer ketiga OSI Layer apakah sudah sesuai atau belum. Jika sudah sesuai, maka akan dilanjutkan ke proses berikutnya yaitu melepaskan bagian-bagian yang berhubungan dengan layer 3 OSI Layer, sehingga hanya menyisakan segment atau yang terkait dengan layer 4 saja.

6. Proses Pada Transport Layer

Pada leyer 4 OSI Layer, segment akan dicek protocol-protocol apa saja yang dipakai. Setelah itu segment diproses seseuai dengan protocol yang dipakai. Segment-segment yang diterima lalu disatukan kembali sesuai dengan urutannya sehingga menjadi sebuah informasi data yang utuh seperti pada awal proses encapsulation.

7. Layer 5 dari OSI layer 

Session layer kemudian bertugas mengatur sesi selama proses transfer terjadi sehingga tidak terjadi tumpah tindih dan kesalahan.

8. Pada Presentation Layer

Data yang ada kemudian dicek formatnya oleh bagian yang terkait dengan presentation layer pada OSI layer. Tujuan penformatan ini adalah agar layer aplikasi dari komputer penerima dapat memahami isi dari data tersebut.

8. Sampai pada Layer Aplikasi

Setelah itu proses yang terakhir adalah layer aplikasi lalu menyediakan data tersebut kepada aplikasi yang pas dan tepat untuk memproses data tersebut agar bisa sampai atau diterima oleh pengguna atau user.

Itulah proses yang terjadi pada saat kita mengirimkan sebuah data dari komputer satu ke komputer lain. Semua proses ini terjadi sangat cepat. Semoga berguna. 🙂

Baca juga artikel jaringan komputer:

Categories
Learn

Pengertian dan Peran Router Dalam Jaringan Komputer

Router adalah salah satu hardware dalam jaringan komputer yang dilengkapi oleh Network Operating System. Router ini berfungsi untuk menggabungkan antara satu segmen jaringan dengan segmen jaringan komputer yang lainnya atau menggabungkan beberapa LAN agar menjadi jaringan yang lebih luas.

Peran router sangatlah penting dalam sebuah jairngan komputer, oleh karenanya ada hal-hal yang perlu dipahami tentang peran router itu sendiri. Simak ulasannya dibawah ini.

Pengertian dan Peran Router Dalam Jaringan Komputer

  1. Fungsi utama router adalah sebagai perangkat dalam jarinan komputer yang digunakan sebagai penghubung antara jaringan atau network

  2. Berdasarkan point nomor 1, router juga bertugas untuk menghubungkan beberapa jaringan kecil atau LEN menjadi sebuah jaringan yang luas.

  3. Mencari dan mendapatkan informasi dari jaringan atau network yang akan dihubngkan

  4. Router yang menentukan jalur mana yang terbaik untuk dilewati paket data sehingga data dapat sampai ke tujuannya.

  5. Faktor yang biasa dipakai oleh router dalam menentukan jalur mana yang terbaik adalah bandwidth dan hop atau delay waktu.

  6. Alamat default gateway yang terkonfigurasi pada sebuah host biasanya merupakan alamat IP address pada interface dari router.

  7. Router bisa berfungsi sebagai DHCP server.

  8. Router juga digunakan sebagai firewall yang dapat mengatur lalu lintas data pada jaringan.

  9. Selain berfungsi sebagai penghubung, router juga berfungsi sebagai penerjemah dengan metode yang digunakan adalah Network Address Translation atau NAT.

  10. Router memiliki kemampuan untuk dapat mengontrol paket data yang lewat berdasarkan IP address dan port yang digunakan. Fitur ini lebih dikenal sebagai Access Control List

  11. Router bisa berupa hardware khusus dan juga sebuah PC.

  12. Syarat dari router adalah memiliki minimal dua buah interface atau lebih

  13. Layaknya sebuah PC, Router dilengkapi dengan komponen seperti Processor, RAM, dan mini harddisk.

  14. Router dilengkapi dengan sistem operasi. Sistem operasi tersebut merupakan sistem operasi khusus yang dirancang untuk kebutuhan networking, dikhususnya untuk keperluan routig.

  15. Beda merk atau brand dari router biasanya beda juga Network operating System yang digunakan, namun tetap sama prinsip dasar kerja routing pada setiap router.

  16. System operasi yang digunakan biasanya berbasis text sehingga tidak memerlukan kapasitas memory dan media penyimpanan yang besar.

Itulah beberapa hal yang perlu kita pahami terkait peran router pada jaringan komputer. Semoga bermanfaat. 🙂

Categories
Learn

Pengertian dan Fungsi 7 OSI Layer

Pengertian Dan Fungsi 7 OSI LAYER – Masalah utama dalam komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah karena mereka mengunakan protocol dan format data yang berbeda-beda. Untuk mengatasi ini, International Organization for Standardization (ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi yang dikenal sebagai Open System Interconnection (OSI) model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor-vendor yang berbeda.

Model-OSI tersebut terbagi atas 7 layer, dan layer kedua juga memiliki sejumlah sub-layer (dibagi oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE)). Perhatikan tabel berikut:

7th – Layer : Application Services
6th – Layer : Presentation Services
5th – Layer : Session         Communications
4th – Layer : Transport         Communications
3rd – Layer : Network         Communications
2nd – Layer : Data-link         Physical connections
1st – Layer : Physical         Physical connections

ayer-layer tersebut disusun sedemikian sehingga perubahan pada satu layer tidak membutuhkan perubahan pada layer lain. Layer teratas (5, 6 and 7) adalah lebih cerdas dibandingkan dengan layer yang lebih rendah; Layer Application dapat menangani protocol dan format data yang sama yang digunakan oleh layer lain, dan seterusnya. Jadi terdapat perbedaan yang besar antara layer Physical dan layer Application.

 

7 Model OSI LAYER
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap‐tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenisjenis protoklol jaringan dan metode transmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing‐masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.

Pengertian dan Fungsi 7 OSI Layer

1. Layer Physical

Ini adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.

2. Layer Data-link

Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.

3. Layer Network

Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network

  • Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu
  • Mendeteksi Error
  • Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak
  • Mengendalikan aliran

4. Layer Transport

Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.

5. Layer Session

Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.

6. Layer Presentation

Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.

7. Layer Application

Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.