Categories
Tutorial

Begini Cara Saya Membagi Partisi Hardisk Saat Menginstal Windows (7, 8, 10)

Cara yang Benar Membagi Partisi Hardisk Saat Menginstall Windows – Me-manage data pada komputer sangat penting, terlebih jika data yang tersimpan di komputer terlampau banyak dan bisa beragam jenisnya (bila dijadikan kategori-kategori tertentu). Cara paling mudah me-manage data tersebut adalah dengan membaginya ke dalam folder atau sub-sub folder. Kita bisa mengelompokkannya berdasarkan jenis atau kegunaannya. Selain dengan mengelompokkan data-data tersebut ke dalam folder, masih ada cara lain yang bisa kita lakukan untuk me-manage data pada komputer, yaitu dengan membagi kapasitas hardisk menjadi beberapa bagian (kita kenal dengan partisi).

[Baca] Cara Membuat Partisi Baru Pada Windows Tanpa Menghapus Data

Bicara mengenai partisi, banyak orang awam yang masih bingung atau belum bisa membagi partisi hardisk.  Apalagi ketika mereka menginstall ulang windows, tahap pembagian partisi kerap menjadi tahap yang paling sulit. Hal ini terbukti dengan banyak komentar pada artikel-artikel tertentu yang menanyai masalah pembagian partisi.

Pada artikel ini, secara khusus saya akan menunjukan cara yang benar melakukan pembagian partisi hardisk ketika kita menginstall windows. Sengaja saya buat artikel ini terpisah dengan beberapa tutorial menginstall windows. Karena dengan begini, bukan tidak mungkin saya bisa memaparkan lebih detail teknik yang digunakan untuk malakukan partisi saat menginstall windows.

Jika memang kamu merasa belum bisa melakukan pembagian partisi hardisk ketika menginstall windows, disini kita akan coba memperlajarinya bersama. Baik, sebelum lebih jauh, kita ketahui dulu kondisi hardisk yang akan diinstal windows. Maksudnya? Kita lihat dulu hardisk tersebut sudah pernah digunakan atau belum.

#1 Cara Membagi Partisi Hardisk yang Masih Kosong

Nah, pada kondisi pertama ini mungkin agak mudah membagi partisinya. Selain kondisi hardisk yang masih kosong, sehingga kita tidak perlu khawatir kehilangan data, kita juga bisa menentukan berapa kapasitas yang akan dibagi untuk masing-masing partisi.

Misalnya, saya punya hardisk 500GB, yasudah mudah saja membaginya. Karena kemungkinan besar tidak akan banyak software yang saya install, saya akan gunakan 100GB Untuk system (Partisi C) dan sisanya bisa saya gunakan untuk penyimpanan data-data biasa (Bisa dalam satu partisi ataupun dibagi menjadi dua partisi , D:\ dan E:\). Namun, jika kamu merasa membutuhkan banyak space untuk drive C:\ (karena kebutuhan software-nya sangat besar) kamu bisa sesuaikan, mungkin butuh 150GB atau 200GB atau bisa lebih besar lagi untuk dialokasikan ke drive C. Sekali lagi, ini masalah kebutuhan.

Berikut cara membagi partisi hardisk jika kondisinya masih kosong, belum terisi sama sekali (hardisk baru). Pada contoh berikut, saya menggunakan hardisk dengan kapasitas 40GB. Jadi, saya membaginya 30GB untuk drive C:\ dan sisanya 10GB untuk drive D:\ . Jadi, kalau kapasitas hardisk juga memang kecil, kita harus bisa menyesuaikan.

Langsung saja, begini cara membaginya. Kita pilh hardsik-nya, lalu klik tombol new.

Cara membagi partisi hardsik

Kemudian isi berapa kapasitas yang ingin dimasukan (yang pertama ini untuk drive C:\, sebagai contoh saya beri 30000MB). Setelah itu klik Apply.

Cara membagi partisi hardsik dengan benar

Jika muncul kotak dialog seperti gambar di bawah ini, klik saja OK.

Cara membagi partisi hardsik

Oke, partisi pertama (drive C:\) sudah jadi, dan secara otomatis akan ada tambahan pembagian secara otomatis yang dialokasikan untuk system reserved.

Kemudian kita buat lagi partisi yang kedua. Caranya sama seperti yang pertama, klik dahulu Disk yang masih ber-label Unallocated. Kemudian klik tombol New, dan seterusnya seperti cara pertama.Cara membagi partisi hardsik

Cara membagi partisi hardsik

Proses pembagian partisi selesai. Sekarang kita bisa melanjutnya proses instalasi windows dengan klik tombol Next. Jika kamu mempunyai space yang besar, dan merasa ingin membagi 3 atau 4 partisi, silahkan disesuaikan.

 

#2 Cara membagi partisi hardisk yang tidak kosong

Kalau kondisi hardisknya sudah digunakan, dalam artian terdapat data di dalamnya, kita mesti hati-hati saat melakukan pemartisian.

Sebelum kita format partisi drive C:\ (lokasi dimana windows diinstall), pastikan kalau kita tahu dimana letak drive yang terinstall windows. Karena pada tabel partisi disini, kita tidak akan melihat label drive C, D, E, dsb. Untuk mengatasi itu, biasanya saya selalu memberi label nama pada partisi drive C, sebut saja “SYSTEM WINDOWS”, seperti yang bisa kita lihat pada gambar di bawah ini. Sehingga kita bisa dengan mudah mengenali partisi tersebut.

[Panduan Pemula] Cara yang Benar Membagi Partisi Hardisk Saat Menginstall Windows (7, 8, 10) (1)

Jika kita sudah mengenali partisi yang menyimpan sistem operasi windows, barulah kita format/delete partisi tersebut agar nantinya bisa kita gunakan untuk sistem operasi yang baru.

Oke, pada contoh kasus ini kita akan delete dua partisi, yaitu Partition 1 (System Reserved) dan Partition 2 (SYSTEM WINDOWS). Caranya, pilih partisi yang ingin di-delete, kemudian klik tombol Delete di bagian bawah. Jika muncul notifikasi, klik saja OK.

[Panduan Pemula] Cara yang Benar Membagi Partisi Hardisk Saat Menginstall Windows (7, 8, 10) (1)

[Panduan Pemula] Cara yang Benar Membagi Partisi Hardisk Saat Menginstall Windows (7, 8, 10)

Jika sudah, nantinya  kita akan mendapati space kosong, kalau di gambar terletak pada posisi pertama (biasanya ber-label Unallocated Space). Space inilah yang nantinya akan kita gunakan untuk menginstal windows.

[Panduan Pemula] Cara yang Benar Membagi Partisi Hardisk Saat Menginstall Windows (7, 8, 10)

Pada space tersebut kita buat partisi baru terlebih dahulu, dengan cara klik space drive tersebut, klik New, kemudian masukkan jumlah kapasitas yang diinginkan (dalam contoh ini saya gunakan total space yang tersisa saja), kemudian klik Apply.

[Panduan Pemula] Cara yang Benar Membagi Partisi Hardisk Saat Menginstall Windows (7, 8, 10)

Jika muncul notifikasi, klik saja OK.

Setelah itu akan muncul lagi dua partisi, System reserved dan satu partisi yang baru dibuat tadi (Partition 2). Klik Partition 2 untuk memilih lokasi diinstalnya windows, lalu klik tombol Next.

[Panduan Pemula] Cara yang Benar Membagi Partisi Hardisk Saat Menginstall Windows (7, 8, 10)

Setelah itu, proses instalasi windows akan berlanjut. Silahkan baca tutorial Cara Menginstall Windows 7 menggunkaan flashdik disini.

Kurang lebih seperti itulah cara yang biasa saya lakukan untuk membagi partisi hardisk. Yang terpenting adalah, jangan sampai kita salah menentukan space untuk drive C:\ (ketika hardisk memang masih kosong), perhitungan dulu sebelum membaginya. Sedangkan jika hardisk tersebut memang sudah ada isinya, kita juga harus hati-hati saat menginstalnya, pastikan partisi yang kita format untuk sitem operasinya sudah benar. Jangan sampai data-data penting di Drive D:\ malah terhapus akibat kelalaian kita. Semoga panduan yang saya buat ini bermanfaat yaa. 🙂

Categories
Learn

Penjelasan Lengkap Apa Itu Bad Sector Dan Bagaimana Cara Mengatasinya? [Part 2]

Pada bagian 1 dari artikel ini kita sudah membahas hard drive dan bagaimana controller bekerja di untuk mendeteksi dan menyelesaikan masalah dengan bad sector, dan mendeteksi selama operasi normal.

Sebelum menjalankan salah satu perintah dalam artikel ini, pastikan Anda memiliki backup  yang baik dari drive karena upaya untuk memperbaiki bad sector dapat mengakibatkan file system korup. Ini berarti ada kemungkinan untuk kehilangan sebagian dari file data atau metadata yang digunakan untuk mencari file dan direktori pada drive. Tools dari produsen dan pihak ketiga mungkin hanya sebagai utilitas sistem operasi.

Scanning Disk untuk Bad Sektor

Setiap sistem operasi memiliki alat untuk scaning disk untuk mencari bad sector. Beberapa secara otomatis dipanggil saat startup jika komputer mendeteksi shutdown yang tidak benar. Sebagai contoh, Windows mempertahankan “dirty bit” di Master File Table (MFT) pada volume NTFS atau File Allocation Table(FAT) pada drive FAT16 / 32.

Selama boot, program autochk mencari nilai ini dan jika sudah diatur, itu akan berjalan versi singkat dari tindakan yang dilakukan oleh chkdsk pada semua volume yang ditandai. Proses serupa juga digunakan oleh sistem operasi modern lainnya.

Windows

Baig pengguna Windows, bisa menggunakan perintah di cmd ckhdsk /r atau chkdsk /b yang dapat dijalankan setiap saat untuk mencari bad sector. Ini akan menjalankan tes pertama untuk memverifikasi konsistensi metadata drive sebelum lolos dari bad sector. Waktu yang digunakan tergantung dari jumlah volume, direktori, dan file yang digunakan. Perbedaan antara kedua perintah adalah yang kedua akan mengevaluasi kembali sektor yang sudah ditandai buruk oleh sistem operasi.

Windows juga memiliki tools GUI yang dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan yang sama. Tools ini dapat diakses dengan membuka Windows Explorer > klik kanan Drive yang ingin dicek > Properties > Tools tab > Check now… > check “Scan for and attempt recovery of bad sectors” > Start.

Alat ini tidak menandai bad sector secara individu, menandai seluruh cluster buruk dalam MFT atau FAT dan merelokasi seluruh cluster yang tidak terpakai lagi pada drive. Hal ini dapat terjadi jika hardware drive tidak dapat remap bad sector untuk alasan apapun.

Linux

Meskipun program badblocks dapat digunakan untuk mencari blok bad sector pada partisi disk pada sistem Linux, saya sarankan Anda menggunakan e2fsck -c atau varian fsck yang sesuai untuk filesystem yang anda gunakan. Hal ini memastikan bahwa parameter yang tepat disampaikan ke program badblocks.

Parameter yang salah dapat menyebabkan kerusakan permanen pada filesystem. Parameter -c melakukan tes read-only pada volume. Jika Anda ingin menggunakan tes baca-tulis, Anda bisa menggunakan parameter cc.

Ketika menggunakan -c atau cc, seluruh daftar blok bad sector dibangun kembali. Jika Anda ingin menyimpan entri yang ada dalam daftar dan hanya menambahkan blok baru ke dalam daftar, tambahkan -k (keep). Jika Anda menduga telah terjadi kerusakan pada drive itu sendiri dan/atau filesystem, Anda juga mungkin ingin menambahkan -p (preen) yang akan berusaha secara otomatis untuk memperbaiki kerusakan. Ini akan memberitahu Anda jika tidak dapat memperbaiki kesalahan yang ditemukan.

Peralatan Produsen

Produsen drive memiliki perangkat lunak diagnostik mereka sendiri yang dapat digunakan untuk melakukan analisis permukaan dan mengontrol fitur khusus untuk drive mereka. Western Digital memiliki Data Lifeguard untuk Windows untuk drive mereka, sementara Seagate memiliki SeaTools untuk Windows yang dapat digunakan untuk menguji Seagate, Maxtor, dan Samsung drive.

Keduanya menawarkan pilihan untuk pengujian dan memperbaiki drive yang terkait tetapi Anda perlu berhati-hati tentang apa itu tes destruktif dan yang non-destruktif. Dalam kedua kasus, Anda masih harus memiliki cadangan saat sebelum melanjutkan.

Tools Pihak Ketiga

Ada juga alat-alat pihak ketiga seperti SpinRite dari Gibson Research Corporation yang mengakses drive di bawah tingkat sistem operasi dalam rangka untuk melakukan tugas mereka. Ia melewati BIOS dan berinteraksi langsung dengan hard drive controller. Hal ini terutama untuk pemulihan data tetapi juga dapat digunakan untuk melakukan analisis permukaan dan verifikasi sebelum menempatkan drive baru ke dalam layanan.

SpinRite memang memiliki keterbatasan. Karena berjalan pada sistem operasi FreeDOS dan menggunakan CHS untuk mengakses drive, hanya dapat mengakses 228 (268435456) sektor pertama. Jadi drive yang menggunakan sektor 512 byte akan terbatas pada 128 GB dan drive menggunakan 4K sektor akan dibatasi untuk 1 TB.

Apakah Bad Sector Dapat Diperbaiki?  

Cacat fisik dari produsen, head crash dan sebagian kesalahan lainnya yang terdeteksi oleh controller umumnya tidak dapat diperbaiki.

Tools Sistem Operasi

Hal ini kadang-kadang mungkin bisa untuk memulihkan blok atau cluster yang telah ditandai buruk  oleh sistem operasi. Karena cluster biasanya beberapa sektor dan bad sector tunggal akan mendapatkan seluruh cluster yang ditandai buruk, itu kadang-kadang mungkin bisa untuk memulihkan cluster.

Hal ini karena hard drive controller mungkin tidak berurusan dengan bad sector sebelum sistem operasi memiliki masalah dengan itu. Ingat, drive umumnya tidak tahu ada sesuatu yang salah sampai tidak bisa membaca sektor dan itu tidak berusaha untuk remap sektor kecuali ada banyak kegagalan membaca atau menulis.

Jika hard drive controller telah mengalokasikan kembali bad sector setelah sistem operasi menandai cluster buruk, lalu kembali menjalankan perintah yang sesuai untuk mengevaluasi ulang blok buruk (chkdsk /b untuk Windows, e2fsck cc untuk Linux – Anda tidak harus menggunakan opsi -k sini karena akan menjaga daftar saat blok buruk) harus jelas dari daftar.

SpinRite

SpinRite adalah salah satu alat yang mengklaim dapat memulihkan sektor yang lemah. Sektor ini awalnya ditandai buruk oleh drive controller karena data tidak dapat dibaca olehnya. Bahkan jika kemampuannya untuk menyimpan data dapat ditingkatkan, kemungkinan bersifat sementara.

Memantau Status Drive

Salah satu dari dua cara terbaik untuk melindungi data yang telah disimpan di drive Anda adalah memastikan bahwa Anda telah menerapkan rencana cadangan data yang handal.
Kita juga bisa menggunakan perangkat lunak untuk memantau status drive. Hard drive modern termasuk  Self-Monitoring, Analysis and Reporting Technology (SMART) untuk membantu menentukan kesehatan drive dan memprediksi kegagalan.
Ubuntu, RedHat, dan turunannya memiliki Disks Utility sebagai bagian dari instalasi default mereka. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengakses SMART Counters serta menjalankan kedua tes SMART, yang singkat dan lama. Ada juga alat command line seperti smartctl yang dapat digunakan untuk mengotomatisasi pemeriksaan dan pelaporan status drive.
Windows tidak menyediakan kemampuan ini sehingga kita perlu alat pihak ketiga seperti CrystalDiskInfo dan Hard Disk Sentinel untuk menangani pekerjaan.

Smart Counters

Jangan panik ketika Anda melihat nilai-nilai yang dilaporkan oleh alat ini. Nilai ambang batas diatur oleh produsen untuk menunjukkan kapan akan dianggap masalah. Nilai normal saat ini cenderung lebih tinggi dari nilai yang dilaporkan terburuk dan untuk sebagian besar counter ini diharapkan. Nilai-nilai normal yang berkisar dari 1 sampai 253, meskipun beberapa produsen akan memilih titik awal dari 100 atau 200 untuk beberapa atribut, mengalami penurunan dari titik awal yang lebih tinggi dari waktu ke waktu itu tidak selalu menjadi masalah sampai ia mencapai di bawah nilai ambang batas.
Dibawah ini ada daftar singkat dari counter yang harus Anda perhatikan yang disediakan drive Anda untuk mendukungnya:
  • Counter 5 (Reallocated Sectors Count) adalah jumlah total sektor yang telah dialokasikan dan ditempatkan pada G-LIST sejak dimasukkan ke dalam layanan. Ini tidak termasuk sektor yang ditandai di pabrik. Data mentah adalah jumlah yang benar sehingga lebih rendah lebih baik.
  • Counter 10 (Spin Retry Count) menunjukkan berapa kali yang diperlukan drive untuk mencoba untuk berputar sampai mencapai kecepatan operasional jika percobaan pertama tidak berhasil. Peningkatan atribut ini menunjukkan masalah mekanis dengan drive atau kemungkinan masalah listrik.
  • Counter 187 (Reported Uncorrectable Errors) adalah jumlah kesalahan ECC yang tidak dapat diperbaiki oleh drive controller. Lebih rendah lebih baik ketika melihat nilai baku.
  • Counter 188 (Command Timeout) adalah jumlah operasi yang dibatalkan pada perangkat. Ini umumnya akibat dari masalah dengan masalah koneksi listrik atau kabel data. Sekali lagi, nilai data mentah harus rendah.
  • Counter 195 (Hardware ECC Recovered) adalah implementasi khusus vendor sehingga nilai-nilai mungkin tidak selalu mewakili kondisi yang sama. Secara umum, itu adalah hitungan jumlah berapa kali koreksi ECC yang diperlukan untuk mengembalikan data yang benar dari drive.
  • Counter 196 (Reallocation Event Count) merupakan jumlah berapa kali sektor telah memicu peristiwa remap oleh controller. Ini penting, upaya sukses dan berhasil remap sektor. Hal ini tidak didukung oleh semua produsen.
  • Counter 197 (Current Pending Sector Count) adalah jumlah sektor yang saat ini ditandai tidak stabil dan akan memetakan kembali jika upaya membaca berikutnya berhasil atau kalau ditulis berikutnya. Counter ini dikurangi setelah sektor tersebut telah berhasil dipetakan.
  • Counter 198 (Offline Uncorrectable Sector Count) adalah jumlah total kesalahan ketika membaca atau menulis sektor. Jika ini mulai naik, ada masalah dengan permukaan disk atau subsistem mekanik.

Kesimpulan

Meskipun ada alat yang tersedia untuk membantu memprediksi kondisiperangkat penyimpanan Anda, Anda tetap harus membuat rencana cadangan data yang baik. Ada bukti bahwa sejumlah besar drive akan gagal tanpa SMART muncul di seluruh history kesalahan tunggal. Dalam laporan yang sama, hal itu juga menunjukkan korelasi yang tinggi antara beberapa kesalahan SMART yang tercantum di atas dan umur yang sangat singkat dari perangkat.
Categories
Learn

Pengertian Partisi dan Tipe Jenis Partisi Pada Hardisk

Pengertian Partisi dan Tipe/Jenis Partisi Pada Hardisk – Hardisk merupakan sebuah perangkat keras pada komputer yang difungsikan sebagai media penyimpanan dalam pengoperasian komputer. Dalam penggunaannya, biasanya kita membagi kapasitas yang ada menjadi bebrapa bagian, bagian-bagian inilah yang disebut partisi hardisk. Tujuannya agar lebih mudah memanagement kapasitas yang ada agar penggunaan lebih efisien.

Jadi, partisi hardisk merupakan bagian-bagian ruang hardisk (kapasitas). Selain alasan diatas tadi, ada beberapa lagi alasan yang membuat pembagian ruang hardisk ini sangat begitu penting. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Agar mempermudah pengelolaan file dan data-data lainnya. Misal partisi D untuk menyimpan Film, partisi E khusus untuk Software, dan partisi E diperuntukan untuk menyimpan berbagai file.
  2.  Memisahkan sistem operasi, jika menggunakan lebih dari satu OS. Karena tidak mungkin satu partisi digunakan untuk dua sistem.
  3. Bisa mempercepat pengaksesan hardisk, terutama pada hardisk yang berukuran besar. Karena dibagi menjadi bagian bagian lebih kecil sehingga mempercepat proses pembacaan.

Diatas tadi merupakan beberapa keuntungan jika membagi partisi hardisk, pembagian yang tepat akan sangat baik pengaruhnya. Oke, lebih lanjut mengenai partisi pada hardisk. Jika kita lihat pada table partisi, kita sering melihat kata-kata “primary, extended, dan logical”. Ya, ketiganya tersebut merupakan jenis atau tipe partisi yang digunakan. Ketiganya tersebut tentu memiliki fungsi dan perannya masing-masing. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai jenis partisi pada hardisk.

Jenis Partisi Hardsik (Primary, Extended, dan Logical)

Primary Partition

Ini merupakan partisi utama pada sebuah hardisk. Partisi ini lebih diperuntukan sebagai tempat penyimpanan dimana sistem operasi pada sebuah komputer terinstall. Maksimal jumlah partisi yang dibolehkan adalah empat bagian saja, itu pun jika tidak terdapat partisi Extended. Jika pada hardisk terdapat partisi Extended, maka jatah untuk primary berkurang, menjadi 3 saja.

Extended Partition

Pada dasarnya, partisi Extended ini merupakan partisi utama pada hardisk. Kedudukannya sejajar dengan partisi primary. Partisi ini tidak menangani pengelolaan data secara langsung. Untuk dapat mengolah data, kita harus menambah partisi logical terlebih dahulu. Partisi Extended ini merupakan pembukus satu atau lebih partisi logical. Jumlah maksimal yang dibolehkan hanya satu.

Logical Partition

Logical partition ini merupakan bagian dari Extended partition. Jenis partisi inilah yang biasanya digunakan sebagai penyimpanan data. Jumlah bisa lebih dari empat, yang jelas lebih banyak daripada primary partition.

Itulah perbedaan dari jenis-jenis partisi yang ada. Untuk lebih memperjelas dan dapat menggambarkan bagaimana susunannya, berikut ini adalah skema dari tabel partisi. Dimana terdapat dua partisi yang sejajar, yaitu partisi primary dan Extended. Sedangkat logical patition terdapat di dalam partisi Extended.

Pengertian Partisi dan Tipe Jenis Partisi Pada HardiskUntuk lebih jelas lagi, lihat tabel partisi pada OS windows seperti gambar di bawah ini. Susunannya terlihat lebih jelas bukan, jika kamu membaca artikel ini dengan serius, pasti kamu mengerti bagaimana perbedaannya.

Pengertian Partisi dan Tipe Jenis Partisi Pada HardiskUntuk membagi partisi, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, yaitu:

  • Membaginya saat installasi OS.
  • Menggunakan Disk Management (Tools Windows)
  • Atau menggunakan aplikasi pihak ketiga.

Demikianlah pembahasan mengenai partisi hardisk, semoga apa yang disampaikan pada artikel ini dapat dimengerti. Dan semoga kita terus diberi wawasan baru setelah membaca. Terima kasih semoga bermanfaat.

Baca juga: