Categories
Tutorial

Cara Membuat Bootable USB UEFI dan GPT Partition Windows 10 dengan Rufus

UEFI dan GPT Partition Windows 10 – Sebelum-sebelumnya kita telah sama-sama mengetahui tutorial membuat bootable windows dengan USB. Kali ini kita akan membuat tutorial yang serupa namun tak sama.

[Baca]: Cara Paling Mudah Membuat Bootable USB Windows Tanpa Software Tambahan (DISKPART)

Berbeda dengan tutorial sebelumnya, dalam tutorial ini kita akan membuat bootable USB windows 10 yang digunakan untuk menginstall pada komputer yang telah support UEFI dan menggunakan GPT sebagai tabel partisinya. Kalau pada tutorial yang sebelumnya, bootable tersebut hanya dapat digunakan untuk komputer yang menggunakan MBR sebagai tabel partisinya.

[Baca]: Apa itu GPT? Apa Perbedaannya Dengan MBR?

Mengapa kita pilih Rufus? Ya, karena Rufus memiliki fitur yang kita butuhkan. Rufus dapat mendukung skema partisi MBR maupun GPT, sudah support BIOS juga UEFI.

Membuat Bootable USB UEFI dan GPT Partition Windows 10 dengan Rufus

Jadi tidak salah kalau kita memilih rufus sebagai tools yang akan digunakan untuk membuat bootable ini. Jika kamu memiliki tools andalan yang lain, boleh bisikan kami nama tools nya. 🙂

Bagaimana Membuat Bootable USB untuk UEFI dan GPT Partition di Rufus?

Sangat mudah! Terlebih tools ini portable. Mari kita ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Jika belum punya tools nya, download disini.

2. Pastikan sudah menyiapkan USB flashdisk yang kosong atau jika masih terdapat data di dalamnya, silahkan dibackup terlebih dahulu, karena tools ini akan mengosongkan terlebih dahulu flashdisk kita sebelum memuat windows setup. Untuk kapasitas, menyesuaikan dengan size file ISO Windows setup nya. Kalau kami menganjurkan flashdisk yang berukuran 8GB.

3. Hubungkan USB ke komputer dan jalankan Rufus yang sudah di download.

4. Di bagian Partition Scheme and Target System Type pilih GPT Partition Scheme for UEFI. Sebenarnya kita bisa menyesuaikan dengan kebutuhan kita, namun disini yang kita ingin buat adalah Bootable UEFI dan GPT Partition.

5. Klik ikon CD/DVD Drive untuk mencari direktori letak file ISO Windows 10. Jika sudah, pada bagian bawah akan muncul nama file ISO-nya.

Membuat Bootable USB UEFI dan GPT Partition Windows 10 dengan Rufus (2)

6. Setelah semuanya selesai (READY), klik tombol start.

Membuat Bootable USB UEFI dan GPT Partition Windows 10 dengan Rufus (4)

Setelah selesai, klik saja tombol Close. Bootable siap digunakan untuk menginstall windows 10 dengan system UEFI serta GPT Partition Scheme. ^_^

Categories
Software

Hard Disk Sentinel 4.71

Hard Disk Sentinel (DHSentinel) adalah perangkat lunak multi-OS untuk memonitoring dan mneganalisi HDD dan SSD. Perangkat lunak ini akan menemukan, menguji, mendiagnosa, dan memperbaiki masalah hard disk drive, melaporkan dan menampilkan status kesehatan SSH/HDD, serta penurunan dan kegagalan kerja. Hard Disk Sentinel memberikan deskripsi tekstual yang lengkap, tips, dan memberikan informasi paling lengkap mengenai HDD dan SSD di dalam komputer maupun yang berupa perangkat eksternal. Banyak pilihan laporan yang tersedia untuk memastikan keamanan yang maksimum bagi data berhaga Anda.

Hard Disk Sentinel

Fitur baru pada Hard Disk Sentinel 4.71:

  • power on time display fixes for older Maxtor hard disks
  • updated Dutch language file

Download: Hard Disk Sentinel Professional 4.71 | 20.4 MB (Shareware)
Download: Hard Disk Sentinel Professional Portable 4.71 | 22.0 MB
View: Hard Disk Sentinel Home Page

 

Categories
Editorial

5 Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Membeli SSD

SSD – Hard drive merupakan komponen yang sangat penting dalam komputer. Tanpa adanya komponen ini kita tidak bisa menyimpan data apa pun dalam komputer. Harddisk merupakan salah satu hard drive yang banyak digunakan hampir di setiap komputer di dunia.

Tapi saat ini mulai dikenal hard drive jenis baru selain harddisk, yakni Solid State Disk (SSD). Apa perbedaan antara HDD dengan SSD?? Baca : Perbedaan HDD dan SSD.

5 Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Membeli SSD

Sebagian besar orang menunda untuk menggunakan SSD dikarenakan biaya yang mahal dan kapasitas yang terbatas, belum lagi masalah kompabilitas. Namun jika Anda hendak membeli SSD, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti dibawah ini:

Harga

Dalam beberapa tahun terakhir, harga SSD mengalamin penurunan. Pada tahun 2010, harga rata – rata SSD sekitar $3,00 per GB, sedangkan pada tahun 2015 ada SSD yang dijual dengan harga $0,34 per GB.

Namun biar bagaimana pun, SSD masih lebih mahal daripada HDD. Misalnya, HDD WD 1 TB dapat dibeli seharga $53. Dibandingkan SSD yang memiliki harga 3 kali lipat dengan kapasitas setengah dari HDD.

5 Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Membeli SSD

Jadi dalam hal yang ekonomis, HDD lebih direkomendasikan. Jika dana tidak terlalu banyak, maka pilihlah HDD. Namun jika dana dirasa cukup, mencoba SSD tidak ada salahnya.

Spesifikasi Fisik

Untuk membeli setiap hardware Anda harus melihat terlebih dahulu apakah kompatibel atau tidak. Jika Anda membeli SSD terbaik di dunia dan ternyata tidak kompatibel, maka sia sia, bukan.

Form Factor: Kebanyakan SSD modern dalam form factor 2,5 inch, yang kompatibel dengan laptop. Ukuran itu tidak cocok jika dipakai untuk penggunaan komputer desktop, biasanya memerlukan ukuran form factor 3,5 inch.

Ada yang perlu dicatat bahwa ada bentuk baru yang sangat populer. Standar M.2 (sebelumnya disebut NGFF). SSD ini kecil dan tipis, dimaksudkan untuk masuk ke dalam laptop ultra tipis dan komputer pribadi mini.

5 Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Membeli SSD

Z-Height: Jika mendapatkan SSD dengan form factor 2,5 inch, bukan berarti itu cocok dengan laptop Anda. Anda juga harus memastikan z-height atau ketebalan yang cukup untuk laptop Anda.

Interface: hampir semua SSD memiliki interface Serial ATA (SATA), ada yang dengan kecepatan 3 Gbps dan 6 Gbps, itu semua tergantung dengan kemampuan komputer Anda.

Suara: Ini yang menjadi keunggulan dari SSD dibandingkan dengan HDD. Saat beroperasi SSD tidak mengeluarkan suara, karena tidak memiliki bagian mekanik yang berputar layaknya HDD.

Performa

Manfaat utama dari SSD dibandingkan dengan HDD dan mengapa begitu banyak orang yang lebih nyaman dengan SSD ketika sudah meninggalkan HDD, adalah karena pada kenyataannya SSD secara signifikan lebih cepat dibandingkan dengan HDD. Jika Anda memikirkan soal kecepatan, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang SSD.

Tidak semua SSD dibuat sama, misal ada dua opsi :

 

Kapasitas Penyimpanan

Ada perbedaan penting antara SSD dan HDD beroperasi. HDD harus sering berurusan dengan fragmentasi disk, sedangkan SSD berurusan dengan penggumpalan sampah.

Ketika data ditulis ke SSD, itu ditulis dalam potongan yang disebut halaman. Sekelompok halaman disebut blok. Pada waktu tertentu halaman pada blok bisa semua kosong, penuh, atau terisi sebagian.

Karena cara SSD dibuat, itu tidak memungkinkan menimpa data yang ada. Sebaliknya, untuk menulis data baru ke sebuah blok yang terisi, seluruh blok harus dihapus.

5 Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Membeli SSD

Untuk mencegah hilangnya data, informasi apa pun yang ada di blok pertama harus dihapus atau dipindahkan ke tempat lain sebelum blok bisa dihapus. Setelah data tersebut dihapus dan dipindahkan, data baru dapat ditulis ke blok yang sebelumnya ditempati.

Proses ini disebut penggumpalan sampah, membutuhkan ruang kosong untuk berfungsi dengan baik. Jika tidak memiliki cukup ruan yang tersedia, maka proses penggumpalan sampah kehilangan efisiensi dan melambat.

Untuk menjaga proses ini tetap berjalan dengan baik, sisakan antara 20% – 30% ruang kosong pada hard drive.

Anda juga harus mengkatifkan TRIM pada sistem operasi.

Umur Panjang

5 Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Membeli SSD

Tidak seperti HDD, SSD tidak memiliki bagian yang bergerak yang besar untuk operasi yang tenang, dan itu juga berarti tidak akan pernah ada bagian yang aus. Oleh karena itu kegagalan mekanis bukanlah hal yang harus dikhawatirkan.

Blok memori dalam sebuah SSD memiliki jumlah terbatas dalam menulis. Jika Anda terus – terusan menulis dalam SSD, mungkin SSD akan kekurangan kemampuan dalam menulis data lagi.

Umur yang diharapkan dari SSD adalah antara 5 sampai 7 tahun, merupakan titik dimana SSD rentan terhadap kegagalan.

Itulah hal – hal yang harus diketahui dari SSD sebelum membelinya. Semoga artikel ini berguna bagi Anda.